Kebiasaan Menyiapkan Diri

Oleh: Andrie Wongso

Perencanaan adalah separuh dari keberhasilan, sisanya adalah bagaimana kita bertindak. Namun, bertindak saja belum cukup. Kita pun harus menyiapkan diri sepenuhnya, agar dalam bertindak bisa memaksimalkan semua potensi yang ada.

Menyiapkan diri sepenuh dan seutuhnya berarti: kita harus siap berhasil, siap pula jika terjadi kegagalan. Untuk itu, kita harus membiasakan diri untuk menguatkan mental, pikiran, sekaligus tindakan, sehingga setiap daya dan upaya yang dilakukan—apa pun hasil dan kondisi yang terjadi—tetap selalu kita perjuangkan.

Menyiapkan diri memang bukan sebatas menyiapkan peralatan "perang". Namun, sekaligus kita menyiapkan berbagai macam kemungkinan, dari yang terbaik hingga terburuk, sehingga kita bisa mengantisipasi semua kejadian. Kalau baik, kita tak akan jadi jemawa dan tetap waspada. Kalau pun buruk, kita tak akan patah arang dan tetap mau berusaha.

Mari, biasakan diri menyiapkan diri sepenuhnya. Kuatkan tekad, fokuskan niat, sadarkan diri untuk terus berbuat, yang terbaik, yang kita bisa, yang kita yakini. Apa pun hasilnya, dengan kesiapan diri, kita telah menjadi sang pemenang sejati. Salam sukses, Luar Biasa!!


Sent from my BlackBerry®

LUCU Re: [resonansi] Pelajaran Manajemen

Yang baik ditiru dan yang kurang baik jangan dicontoh ya. :)


Sent from my BlackBerry®

Subject: [resonansi] Pelajaran Manajemen

Pelajaran Manajemen

Suatu hari terjadi perampokan di bank. Perampok berteriak kepada semua
orang di bank, "Jangan bergerak! Uang ini semua milik Negara. Hidup anda adalah milik anda."

Semua orang di bank kemudian tiarap.

Hal ini disebut "Mind changing concept – Merubah cara berfikir". Semua
orang berhasil merubah cara berfikir dari cara yang biasa menjadi cara
kreatif.

Salah satu nasabah yang sexy mencoba merayu perampok. Tetapi malah membuat perampok marah dan berteriak, "Yang sopan mbak ! Ini perampokan bukan perkosaan!"

Hal ini disebut "Being professional – Bertindak professional". Fokus hanya pada pekerjaan sesuai prosedur yang diberikan.

Setelah selesai merampok bank dan kembali ke rumah, perampok muda yang
lulusan MBA dari universitas terkenal berkata kepada perampok tua yang
hanya lulusan SD, "Bang, sekarang kita hitung hasil rampokan kita."

Perampok tua menjawab, "Dasar bodoh. Uang yang kira rampok banyak, repot menghitungnya. Kita tunggu saja berita TV, pasti ada berita mengenai jumlah uang yang kita rampok."

Hal ini disebut "Experience – Pengalaman". Pengalaman lebih penting
daripada selembar kertas dari universitas.

Sementara di bank yang dirampok, si manajer bank berkata kepada kepala
cabangnya untuk segera lapor ke polisi. Tapi kepala cabang berkata, "Tunggu dulu, kita ambil dulu 10 miliar untuk kita bagi dua. Nanti totalnya kita laporkan sebagai uang yang dirampok."

Hal ini disebut "Swim with the tide – Ikuti arus". Mengubah situasi yang sulit menjadi keuntungan pribadi.

Kemudian kepala cabangnya berkata, "Alangkah indahnya jika terjadi
perampokan tiap bulan."

Hal ini disebut "Killing boredom – Menghilangkan kebosanan". Kebahagian pribadi jauh lebih penting dari pekerjaan anda.

Keesokan harinya, berita di TV melaporkan uang 100 Miliar dirampok dari bank. Perampok menghitung uang rampokan dan perampok sangat murka "Kita susah payah merampok cuma dapat 20 Miliar, orang bank tanpa usaha dapat 80 Miliar. Lebih enak jadi perampok yang berpendidikan rupanya."

Hal ini disebut "Knowledge is worth as much as gold – Pengetahuan lebih berharga daripada emas"

Dan di tempat lain manager dan kepala cabang bank tersenyum bahagia karena mendapat keuntungan dari perampokan yang dilakukan orang lain.
Hal ini disebut "Seizing the opportunity – Berani mengambil resiko"

Sumber: Unknown

Jalan - Jalan ke BonBin (Kebon Binatang) Bandung

Setelah minggu kemarin tidak jadi ngajak arya kekebon binatang, akhirnya minggu ini (08 sept 2013) kami bisa mengajak arya ke bonbin mengenalkan arya sama binatang2, niatnya agar arya tidak asing dengan binatang2 tersebut.














sangat menyenangkan.

Salesman, Salesgirl, Sales people, adalah..

Sales people, Apa itu..?

Oleh: Pramono Dewo

"Sales people" adalah seorang Happy Loser, karena meskipun mereka ditolak, mereka tetap senang dan bersemangat menuntaskan penjualannya.

"Sales people" adalah seorang penolong sejati, sebab mereka adalah sumber income terbesar perusahaan tempat mereka bekerja.

Mereka disebut juga konsultan penolong customernya, sebab dengan bantuan sales people yang profesional, customer mampu mendapatkan barang atau jasa yang terbaik.

"Sales people" adalah seorang pembelajar yang mempunyai integritas, sebab hanya dengan kejujuran dan semangat pembelajar mereka mampu mendapatkan kepercayaan para customernya.

"Sales people" bukanlah harus orang sales dept. semata, namun juga orang2 yang ingin perusahaannya maju agar dirinya ikut maju.

"Sales people" adalah orang2 yang berjiwa, berfikiran & bertindak positif demi kemajuan income perusahaan, siapapun ia, dalam posisi apapun ia.

Selamat menjadi "Sales people" hari ini.

Have succesful brightful today...barakallah fiikum.

Semangaaat..!

resonansi@yahoogroups.com
Sent from my BlackBerry®

Search Engine

PRODUK KAMU DISINI

ads ads